Bila saatnya tiba; kau tersenyum. Ribuan puisi telah tertancap di dadamu. Kendati gemuruh tak lagi datang dari lautan. Meskipun orang-orang bertengkar tentang bagaimana cara mengisi istana. Aku masih gentar—gemetar …
Ada tempat riuh bernama kenangan. Ada tempat jauh yang kusebut dirimu. Semacam luka berat yang ingin meledak di jantung puisi-puisi.
Mata kekasih adalah nyala yang selamanya. Sewajar lihai jemari seniman di Pulau Fajar. Kepak sayap dan jejakmu yang kelip gemerlap membentang …
Sampai saatnya Kyla bertemu dengan waktu dan langit secara bersamaan. Sebuah pertanyaan menjadi pakaiannya di hari itu. Apakah manusia benar-benar bisa memaafkan? Sedangkan di dalam kepala mereka, kesedihan datang …
Kau pernah berkata: Menerima adalah terluka. Bersabar adalah terluka sekali lagi dan pergi adalah luka yang tak bisa kau hitung jumlahnya.
Diam adalah hal yang paling ingin dicintai gedung-gedung perkotaan. Setiap orang yang melintas adalah kebisingan bagi tidur malam mereka di hari yang lain. Televisi, dan apa pun yang bisa menyala, adalah mimpi buruk …
Cerita oleh : Clandestine @selembarmemoar
Voice Over : Hanahoshi @yaelahanahoshi
Additional V.O : Chelly
Aku akan menjadi 'pizza' dengan cara-cara yang membosankan. Seperti cara-cara hari sabtu melumpuhkan ingatan orang-orang tentang negara; senyuman palsu yang saling bertemu: di gang-gang sempit dan ruang tamu—menjadi …
Di dalam diriku ada sebuah ruang tunggu yang tak memiliki warna. Ada seorang lelaki di sana. Dia tak suka berkata-kata dan tak ingin berada di dalam waktu. Ia tak ingin merasakan detak jantung atau pun berdetak di …
Fiksi Misteri
Puisi oleh : Rumah Dalam Kepala
Apa kabarmu hari ini? Sudahkah seseorang mengucapkan selamat tidur pada kedua matamu yang menolak langit selain hitam? Apakah kedua lenganmu masih …
Di tanah lapang di dalam kepalaku, kenangan terus terbakar. Masa kecil adalah masa yang kian terpencil. Satu persatu pergi dari ingatan kau. Lalu ingatan kau akan pergi meninggalkan kau. Lalu kau akan pergi meninggalkan …
Kesedihanku tidak diciptakan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Aku hanya bisa menanamnya di dalam kepalaku atau pada halaman belakang sebuah buku. Aku akan membayangkannya tumbuh menjadi sebatang pohon yang rindang …
Aku dan ibuku sering kali mengundang keheningan untuk duduk di meja makan.
Walau kami sama-sama tahu, ia terlalu rakus menelan banyak pembicaraan. Walau kami sama-sama tahu, ia terlalu rakus menelan banyak pembicaraan.
Halaman belakang sebuah buku adalah ingatan yang paling mudah melupakan dirinya sendiri. Sebelum ia menjadi sebuah buku, ia hanyalah jasad …
Kau pun membatasi tubuhmu senantiasa dalam pelukan jendela. Udara di luar sana hanyalah bekas mimpi orang lain. Ada beberapa hal yang seharusnya tak bertemu. ketika Hujan adalah bensin dan rindumu sebatang korek api.
Semoga matahari dapat memperlakukannya dengan baik. Dan hujan berkenan menyapanya dalam bahasa ibu.
Agustus terlalu banyak menjatuhkan majas tapi terlalu sedikit menyediakan kertas.
Kau kadang bernyanyi, menimpali dan bertanya, tentang apa yang kulakukan hari ini. Aku tak pernah ingin menjawab pertanyaan semacam itu. Karena yang …
Aku telah berdosa pada puisi ini. Sementara puisi ini telah berdosa padamu. Di dalam lemari, masih merintik sekotak hujan dalam jubah pagi—yang pernah jatuh di bagian akhir sebuah puisi—sehari sebelum Sapardi pergi.
Langit adalah pustaka kata kerja. Awan adalah sekumpulan perumpamaan-perumpamaan. Keduanya berpagut dalam tulisan-tulisan; melebatkan hujan-hujan; …
Aku tak ingin kau terendam di teras puisimu sendiri yang sudah lama mengendap dalam luap. Karena kau tak pernah mengizinkanku menggali parit-parit bagi air matamu.
Fiksi Misteri
Aku mendapati bulan april sedang sibuk menyembuhkan diri dari dirinya sendiri. Sementara orang-orang hilang dari jalanan, melepas rindu pada kaki ibu …
Kau tak ada di rumahmu. Ketika kiriman hadiah dariku sampai di depan pintu. Isinya sekotak kecupan di keningmu yang cukup dipakai untuk seminggu.
Lelaki itu diam sebentar, menunggu hujan selesai mencuci tubuh bayi itu dari duka yang akan ia dengar ketika tumbuh besar.
"Silahkan," bisik hujan pada lelaki itu dengan mata berkaca-kaca. Hujan kemudian pergi, memilih …
Jauh sebelum kau sadar matamu mirip mata ibumu, ia pernah berdiri lama meminjam kedua mata jendela. Menatap sebatang mahoni yang ia tanam menjelang kau keluar dari dalam kandungan. Ya, mahoni itu saudara kembarmu. Yang …
Kumpulan puisi 'Pernah Dituliskan'
Kumpulan Puisi 'Pernah Dituliskan'
Kumpulan Puisi Clandestine 'Pernah Dituliskan'
Puisi oleh Clandestine & Mala
Kumpulan cerita fiksi
Kumpulan Puisi 'Pernah Dituliskan'
Kumpulan Puisi 'Pernah Dituliskan'
Kumpulan Cerita Misteri
Sebuah Catatan
Kumpulan puisi Clandestine 'Jantung Kota'
Kumpulan puisi Clandestine 'Jantung Kota'
Kumpulan puisi Clandestine 'Jantung Kota'
Kumpulan Puisi Clandestine 'Jantung Kota'
Kumpulan puisi clandestine
Audio fiksi misteri
Kumpulan puisi Clandestine
Kumpulan Puisi Clandestine 'Sebelum Kamu'
Kumpulan puisi Clandestine 'Sebelum Kamu'
Kumpulan puisi Clandestine 'Sebelum Kamu'
Kumpulan Puisi Clandestine : Deklinasi Tahap Awal
Audio Fiksi Conundrum #5 (Thriller)
Kumpulan Puisi Clandestine : Deklinasi Tahap Awal
Kumpulan Puisi Clandestine : Deklinasi Tahap Awal.
Are you the creator of this podcast?
and pick the featured episodes for your show.
Connect with listeners
Podcasters use the RadioPublic listener relationship platform to build lasting connections with fans
Yes, let's begin connectingFind new listeners
Understand your audience
Engage your fanbase
Make money